MENGUNGKAP POTENSI KEDELAI SEBAGAI PENCEGAH KANKER

Kanker merupakan salah satu jenis penyakit ganas yang telah ada di sekitar kita. Selama ini penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti oleh sebagian besar masyarakat dunia. Upaya-upaya pencegahan untuk penyakit kanker sudah dilakukan oleh sebagian masyarakat untuk pencegahan kanker seperti dengan pembedahan, radiasi, maupun kemoterapi. Penemuan suatu agen pencegah kanker yang berasal dari alam kian diminati oleh masyarakat karena bahan alam tidak berbahaya bagi tubuh mengingat terapi kanker yang selama ini ada memiliki efek samping yang sangat berbahaya terhadap tubuh kita. Untuk itu diperlukan suatu usaha dalam rangka menggali potensi alam khususnya Indonesia sebagai alternatif pengobatan kanker terutama sebagai agen kemopreventif.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi alam. Berbagai macam flora tumbuh subur dan berkembang di Indonesia. Akan tetapi, banyak dari potensi lokal di negara ini yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan masyarakat terutama di bidang kesehatan. Sebagian masyarakat sebenarnya sudah memanfaatkan tanaman-tanaman yang ada di Indonesia ini untuk pengobatan suatu penyakit. Mereka menggunakan tanaman ini berdasarkan pengalaman maupun "dari mulut ke mulut" yang berkembang secara turun temurun tanpa mengetahui dengan pasti bagaimana mekanisme dari tanaman di sekitar mereka. Sebagian masyarakat lain hanya memanfaatkan tanaman yang ada di Indonesia untuk kebutuhan pangan yaitu memenuhi kebutuhan gizi mereka tanpa tahu potensi lainnya, sebagai contoh adalah kedelai (Glycine max).
Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui efek kedelai sebagai agen kemopreventif melalui mekanisme-mekanisme yeng terkait dengan zat aktif yang terkandung dalam kedealai. Selanjutnya dicari solusi bagaimana meningkatkan produksi kedelai di Indonesia mengingat potensinya sebagai agen kemopreventif sekaligus mencari ide-ide kreatif untuk mengolah kedelai menjadi bentuk-bentuk lain yang lebih umum dan dapat diterima masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal. Untuk merealisasikan hal tersebut, perlu dilakukan pengumpulan data-data pendukung tentang kedelai yaitu dari laporan penelitian, literatur, artikel, dan browsing dari internet. Setelah itu dilakukan pengolahan data-data untuk menjawab masalah-masalah yang terkait dengan kedelai dalam penulisan ini lalu dilakukan analisis dan solusi yang tepat untuk pengembangan penggunaan kedelai secara luas.

Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati utama bagi masyarakat Indonesia yang mengandung berbagai macam gizi yang diperlukan oleh tubuh . Kedelai juga mengandung suatu isoflavon yaitu suatu senyawa fitoestrogen yang memiliki aktivitas sebagai agen kemopreventif. Isoflavon yang terkandung dalam kedelai antara lain genistein, daidzein, dan glycitein . Genistein merupakan isoflavon utama yang ada di dalam tanaman kedelai yang memiliki aktivitas kemopreventif yaitu bekerja sebagai antioksidan dan sebagai senyawa estrogenik yang dapat menghambat proliferasi sel. Antioksidan pada kedelai berguna mengikat radikal-radikal bebas yang dapat berpotensi menyebabkan penyakit kanker. Aktivitas lainnya adalah sebagai senyawa estrogenik, yaitu senyawa yang mirip dengan estrogen dan berikatan dengan estrogen reseptor sehingga dapat menghambat proses proliferasi sel.

Pemanfaatan kedelai sebagai agen kemopreventif bisa dilakukan dengan mengonsumsi kedelai secara teratur yaitu untuk mencegah terbentuknya penyakit kanker. Isoflavon pada kedelai sebenarnya dapat bekerja baik sebelum dan sesudah terbentuknya sel kanker itu sendiri tetapi lebih baik dikonsumsi sebagai pencegahan karena sesuai pepatah "mencegah lebih baik daripada mengobati". Pemanfaatan kedelai yang lain adalah dikombinasikan dengan terapi kanker secara medis, misalkan dengan kemoterapi baik sebagai agen pendukung yang dapat menaikkan efek maupun bekerja antagonis dengan menurunkan efek samping yang berbahaya dari terapi tersebut. Dengan demikian, selain sebagai makanan dengan protein tinggi, kedelai juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam pencegahan kanker.

Kedelai yang berfungsi sebagai antioksidan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk dibuat produk-produk selain produk makanan yang selama ini beredar. Produk yang dapat dimanfaatkan misalnya adalah lotion maupun sabun mandi. Produk ini diharapkan dapat mengurangi radikal bebas baik dari debu dan asap kendaraan bermotor mengingat tingkat polusi di negara ini cukup tinggi. Selain itu, pengolahan kedelai menjadi food supplement juga dapat mengoptimalkan fungsinya sebagai agen kemopreventif. Food supplement dalam bentuk yang praktis merupakan salah satu strategi untuk menaikkan daya konsumsi kedelai di masyarakat mengingat berubahnya pola gaya hidup masyarakat yang cenderung mencari sesuatu yang mudah dan praktis. Bentuk sediaan yang dapat digunakan adalah dengan tablet effervescent dimana masyarakat dapat dengan mudah menikmati kedelai tanpa harus bersusah payah.

Strategi pengolahan kedelai perlu untuk terus ditingkatkan, baik sebagai bahan makanan maupun produk lain. Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, industri makanan, industri farmasi, dan kalangan akademisi untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan strategi pengembangan produk hasil olahan kedelai, sehingga kedelai bisa digunakan secara luas oleh masyarakat. Manfaat kedelai yang begitu besar tidak diimbangi dengan produksinya. Produksi kedelai terus menurun dari tahun ke tahun. Untuk meningkatkan produksi kedelai dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah penanaman kedelai secara tumpang sari dan budidaya kedelai di lahan pasang surut. Cara lain untuk meningkatkan produksi kedelai adalah dengan rekayasa genetika untuk menghasilkan tanaman kedelai yang unggul yaitu butuh biaya perawatan yang murah dengan hasil yang maksimal. Melalui budidaya yang terorganisir, penyebaran informasi oleh Pemerintah, dan usaha pengembangan produk kedelai, diharapkan potensi kedelai sebagai alternatif pencegahan kanker dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat, sehingga dapat menurunkan resiko penyakit kanker di Indonesia, dan potensi alam di Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal oleh anak-anak bangsa di masa kini dan mendatang.

Dari uraian di atas jelas sekali manfaat kedelai sebagai agen kemopreventif yang dapat menurunkan resiko penyakit kanker. Berbagai macam usaha perlu dilakukan untuk mengoptimalkan potensi kedelai mulai dari proses produksi dan cara-cara pengolahannya. Untuk itu perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat kedelai dan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kedelai ataupun bahan-bahan lain yang tujuannya ke arah penemuan obat baru yang dapat berguna untuk menunjang terapi penyakit kanker. Pemerintah perlu membentuk suatu tim yang beranggotakan para ahli yang terpercaya yang khusus menangani obat-obatan alami sehingga potensi lokal di Indonesia dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.

sumber: kliknatoya.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda? Tolong Kasih komentarnya dong !